Rahasiakan Data Pribadi Bank Demi Keamanan Rekening Bank Anda

Belakangan banyak penipuan di Indonesia yang sasarannya adalah nasabah bank, termasuk Bank Mega. Para penipu memanfaatkan kelemahan nasabah dalam hal pengamanan data pribadi mereka. Contoh penipuan misalnya ada seseorang penipu yang mengatasnamakan bank tertentu meminta username dan password internet banking dikarenakan ada masalah tertentu.

Ada juga kasus di mana penjual online yang tertipu transfer ke rekening penipu karena ketidak mengertian penjual. Yang terbaru adalah kasus BCA One Klik yang bisa digunakan untuk mengisi saldo gopay. Penipu memberitahukan pengguna BCA bahwasanya untuk transfer ke rekening penjual kita harus menyerahkan no kartu ATM. Penjual yang tertipu memberikan no ATM dan kemudian memberikan juga OTP yang dikirimkan ke handphone penjual tersebut kepada penipu.

Ada beberapa tips yang diberikan oleh bank Mega tentang bagaimana cara mengamankan data pribadi kita. Tips ini tidka hanya berlaku untuk bank Mega saja, tapi bisa Bank Mandiri, BNI, BRI, Permata, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank DKI, Bank Jabar, Bank Syariah Mandiri dan bank lainnya.

Tips berikut dikirimkan oleh Bank Mega via email untuk para nasabahnya

  1. Jangan memberitahukan PIN, OTP, CVV, User ID dan password kepada siapapun, termasuk petugas bank Mega baik melalui email, SMS maupun telepon.
  2. Apabila ada perubahan no HP, segera perbarui ke bank Mega.
  3. Data transaksi kartu kredit, dan perbankan Anda, termasuk PIN dan OTP akan dikirimkan ke no HP yang tercatat pada sistem kami.

Pada gambar yang diberikan bank Mega juga tertulis bahwa

Bank Mega tidak bertanggung jawab atas kerugian nasabah yang disebabkan pemberian PIN, OTP, CVV, User ID ataupun password kepada pihak lain atau data yang tidak diperbarui

 

Semoga informasi pengamanan akun perbankan di atas berguna bagi Anda.

 

Leave a Comment